Viktor Gyökeres
Viktor Gyökeres

Viktor Gyökeres, Apakah bisa cetak gol kembali ?

Viktor Gyökeres, Apakah bisa cetak gol kembali ? Viktor Gyökeres, striker Swedia yang sempat jadi mesin gol tak terhentikan di Sporting CP, kini jadi topik panas di Arsenal. Setelah transfer megah £55 juta (bisa naik £63,5 juta) pada Juli 2025, ia langsung curi perhatian dengan Gerd Müller Trophy di Ballon d’Or—penghargaan pencetak gol terbaik musim lalu dengan 54 gol di 52 laga. Tapi musim 2025/2026 ini, ceritanya beda. Gyökeres sudah 10 laga tanpa gol untuk klub dan Swedia, termasuk kekalahan 1-0 lawan Kosovo pada 14 Oktober. Fans Gunners mulai gelisah: Apakah si penyerang 27 tahun ini bisa bangkit dan cetak gol lagi? Di tengah tekanan Mikel Arteta untuk saingi Man City, pertanyaan ini krusial. Dengan performa tim yang inkonsisten—seri lawan Bilbao dan kekalahan tipis—Gyökeres butuh momen ajaib. Ini bukan akhir karirnya; ini tantangan adaptasi berita olahraga di Premier League yang brutal.

Performa Gemilang Viktor Gyökeres di Sporting CP

Sebelum Arsenal, Gyökeres adalah raja Primeira Liga. Gabung Sporting pada 2023 dengan €20 juta, ia ubah skuad juara jadi dinasti: Dua gelar berturut-turut 2024 dan 2025, plus Taça de Portugal. Musim 2024/2025, ia cetak 39 gol di 34 laga liga—rekor pribadi yang bikin ia Bola de Prata (top skorer) dan Player of the Year. Total 54 gol di semua kompetisi, termasuk hat-trick legendaris lawan Man City di UCL, bikin ia Guldbollen (pemain Swedia terbaik 2024). Gaya mainnya? Kombinasi kekuatan fisik (190 cm, kuat duel udara), kecepatan, dan finishing akurat—86 gol dalam dua musim, plus 28 assist.

Di Sporting, ia main bebas di sistem 3-4-3 Ruben Amorim, dengan suplai bola dari sayap cepat seperti Pedro Gonçalves. Golnya variatif: 13 dari kaki kiri meski kidal kanan, banyak dari kotak penalti, dan selebrasi khas tutup muka dengan jempol (simbol “lihat aku sekarang”). Ini bikin transfernya ke Arsenal terasa seperti jackpot—Arteta bilang, “Viktor punya segala kualitas.” Tapi Portugal beda level dengan Inggris; di sana, ia raja tanpa tekanan nasional. Sekarang, di Emirates, ceritanya harus ditulis ulang.

Adaptasi Sulit Untuk Viktor Gyökeres di Premier League

Premier League bukan Primeira Liga. Gyökeres gabung Arsenal Juli 2025 dengan kontrak lima tahun, tapi startnya pelan. Enam laga liga, nol gol—terakhir cetak saat Taça da Liga final Januari lalu. Di UCL, assist satu lawan PSV, tapi keseluruhan: 10 laga, 0 gol, 2 assist. Masalah utama? Adaptasi. Di Arsenal, ia main di 4-3-3 Arteta yang butuh striker mobile, tapi lini tengah (Ødegaard cedera MCL hingga November) kurang suplai. Kekalahan 0-1 lawan Liverpool awal musim dan seri Bilbao tunjukkan ia kesulitan duel fisik bek seperti Van Dijk—hanya 45% menang duel udara, turun dari 60% di Sporting.

Injuries juga andil: Hamstring akhir Januari 2025 bikin ia absen kunci UCL lawan Bologna dan Dortmund (Sporting kalah agregat 3-0). Kembali, head clash dengan Gabriel Magalhães lawan Bilbao September bikin ia diganti—tapi Arteta bilang taktik, bukan cedera serius. Swedia? Nol gol di Nations League, termasuk kekalahan Kosovo. Ini mirip masa sulitnya di Coventry (2021-2023): 21 gol di 46 laga, tapi playoff gagal. Analis seperti Rio Ferdinand khawatir: Banyak striker Primeira ke PL gagal adaptasi, seperti Bas Dost (76 gol Sporting, cuma 12 di Bundesliga). Gyökeres kuat fisik—gym harian, diet ketat—tapi butuh ritme. Statistik Opta: xG-nya 4,2 di enam laga, berarti ia “harusnya” cetak dua gol. Masalah? Finishing buru-buru di bawah tekanan.

Prospek dan Harapan Bangkit Untuk Viktor Gyökeres

Apakah Gyökeres bisa cetak gol lagi? Ya, peluang besar. Arsenal butuh striker klinis—Kai Havertz bagus, tapi Gyökeres desain sebagai No.9 utama. Dengan Ødegaard kembali November, suplai bola bakal naik; Saka dan Martinelli di sayap bisa ciptakan ruang. Ia sudah tunjukkan kilas balik: Assist lawan PSV dari umpan panjang, dan lari cerdas lawan City. Di Swedia, ia 10 gol di 7 laga musim lalu—potensi ada. Arteta puji: “Dia exceptional, butuh waktu.” Target? Comeback lawan Spurs 23 November, atau UCL lawan Bayern.

Tapi tantangan nyata: Tekanan fans (petisi online “Beri Gyökeres waktu” capai 20 ribu), plus kompetisi dari Trossard. Jika tak cetak hingga Desember, rumor pinjam ke United atau Leipzig muncul. Tapi optimis: Di 27 tahun, ia matang—dari gagal di Brighton (2018-2021) ke superstar. Transfermarkt nilai €70 juta, dan Ballon d’Or ranking top-30 tunjukkan potensi. Dengan rotasi UCL dan liga, peluang gol datang cepat. Gyökeres bilang pasca-transfer: “Saya lapar gol.” Saatnya bukti.

Kesimpulan

Viktor Gyökeres sedang di persimpangan: Dari raja gol Sporting ke pemburu di Arsenal. Adaptasi PL sulit—nol gol dalam 10 laga, cedera ringan, dan ritme tim yang goyah—tapi fondasinya kuat: 97 gol di 102 laga Lisbon, fisik prima, dan lapar trofi. Dengan Ødegaard kembali dan Arteta sabar, ia bisa bangkit—mungkin hat-trick lawan rival. Fans Gunners, sabar: Ini bukan akhir, tapi babak baru. Jika Gyökeres temukan ritme, ia bisa jadi kunci scudetto 2026.

Baca Selengkapnya Hanya Di…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *